Jumat, 20 Januari 2017

Resensi: Fantasy oleh Novellina A

Judul                         : Fantasy
Nama Pengarang         : Novellina A.
Penerbit                     : Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit               : 2014
Kota Terbit                 : Jakarta
Tebal Buku                 : 310 Halaman

Sinopsis Fantasy oleh Novellina A.
Davina wanita keturunan Belanda yang cuek, taktis, dan tidak ribet akrab dengan Mitha yang apa-adanya, judes, bertatapan sinis, serta blak-blakan menjadi bumbu manis sepanjang cerita. 

Cerita dimulai ketika Awang yang ingin mengenal Mitha melalui Vina. Sudah bisa ditebak pada akhirnya Vina, dan Awang-lah yang menjadi pasangan hingga akhir cerita.

Peran makcomblang yang dijalankan Vina, memberinya waktu yang banyak untuk berinteraksi dengan Awang. Yang malah menjadi bumerang bagi mereka. Namun tidak seperti cinta segitiga di kehidupan nyata orang kebanyakan. Vina, dan Mitha tetaplah berteman akrab.

Vina membuat Awang kembali menyentuh piono ketika Vina memberinya tatapan yang sama seperti Kakek Awang. Dan Awang membuat Mitha mulai menyukai, dan menekuni diri sebagai Pianis.

Awang, dan Mitha mengikuti kelas musik di tempat yang sama. Awang sangat membantu membangkitkan Mitha ketika ia merasa permainannya tidak bisa mengimbangi Awang.


Semua berjalan sempurna sampai pada saat Awang harus ke Jepang melanjutkan minatnya pada bidang musik. Membuat kesedihan bagi Vina, dan lebih-lebih Mitha.


Delapan tahun berlanjut. Sampailah Awang menjadi seorang pianis yang hebat, terkenal, dan diakui dunia. 

Pendapat Saya

Walaupun Mitha, dan Vina menjadi tokoh utama namun rasanya gelar itu lebih cocok saya berikan kepada Awang. Seorang pria yang slegean namun sangat berkharisma saat bermain piano. Karena sosok Awang-lah yang membuat cerita berkembang.

Dunia Awang, Vina, dan Mitha ditampilkan dengan cara yang menarik dalam novel ber-background dunia musik ini. Kehidupan dua sahabat, Mitha dan Vina, menjadi bergejolak ketika seorang pria (awang) dengan nekad masuk ke kehidupan mereka.

Cinta segitiga yang penuh dengan taktik perebutan, begitulah yang mungkin muncul di benak pembacanya ketika memasuki sepertiga babak awal dari buku berhalaman 310 ini. Cinta segitiga khas anak SMA. Namun, pada sepertiga bagian awal buku ini semua berjalan normal. Bahkan Mitha 'tampaknya' mendukung hubungan Awang-Vina.


Pada sepertiga bagian kedua novel karangan Novelliana ini masih tidak tampak perselisihan, semua hanya menceritakan hubungan Awang-Vina yang kasmaran, Mitha yang mengejar mimpinya, bahkan Vina sangat menjaga diri dari rasa cemburu setiap kali melihat Awang, dan Mitha bersama.


Bisa dikatakan bahwa pada bagian ini agak membosankan daripada dua bagian lainnya. Karena semua bisa ditebak. Mitha, dan Awang sukses dengan musik klasik nya, dan Vina masih berpegang teguh untuk tidak cemburu dengan sahabatnya.

Perselisihan baru terjadi pada sepertiga bagian ketigaMitha yang awalnya tampak menerima dengan dewasa hubungan antara Vina, dan Awang malah menjadi ingin memiliki Awang. Mitha yang mengikuti kelas musik tidak hanya sebatas cintanya akan piano, namun juga agar keberadaannya diakui, dan disadari oleh Awang.

Terlalu klise memang, namun bagian itu 'untungnya' tidak terlalu mendominasi sepertiga bagian ketiga novel ini. Sehingga menurut saya, hal itu tidaklah begitu mengganggu.


Bagi Anda yang tidak begitu memahami musik klasik mungkin akan merasa disulitkan dengan lagu-lagu yang menjadi pembahasan sepanjang novel. Di tambah dalam novel yang diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama ini terlalu banyak catatan kaki, yang menurut saya, seperti buku panduan musik klasik yang disajikan dalam bentuk novel. Namun, jika Anda tidak begitu memusingkannya Anda bisa menikmati setiap diksi yang diracik oleh Novellina yang dirangkai cukup ciamik.


Qoute

Bagian yang paling saya suka adalah ketika mengutarakan beberapa kutipan yang menarik di buku ini, silahkan nikmati setiap diksinya.

.... Awang tidak meninggalkanku, namun aku yang mengizinkannya pergi. Mungkin jika ia memperlakukanku dengan buruk, saat ini akan terasa lebih mudah.

.... Anggrek, salah satu bunga liar yang tumbuh di tengah hutan belantara. Namun ketika orang-orang mengambilnya, dan menaruhnya di rumah mereka, keindahannya akan semakin terpancar.

Aku akan menemuinya, satelit yang telah keluar dari orbitku, dan kini menjadi planet yang megah, besar, dan benderang.

.... Awalnya kami bermimpi untuk menyetir selama 24 jam nonstop, hanya berdua, untuk membuktikan kualitas persahabatan kami.

.... That's why folks said, don't trap yourself in one room with same person for more than 24 hours, unless you are well prepared to see her/him true colours.

Terjemahan :  Itu sebabnya orang-orang mengatakan, jangan menjebak diri dalam satu tempat dengan orang yang sama selama lebih dari 24 jam, kecuali Anda siap untuk melihat dirinya yang sebenarnya.

.... Aku percaya hati manusia bukanlah air susu yang mudah menghitam karena setetes tinta.

.... Seseorang perlu orang lain untuk mendukungnya seberapa besar pun bakatnya.

.... "Selalu ada yang bersalah dalam setiap kejadian buruk. Pilihannya, salahkan orang lain, atau salahkan dirimu sendiri. Dan aku merasa tidak salah sama sekali"

Rating
Tema Cerita      :  3/5
Tata Bahasa     :  3,1/5
Read More » Resensi: Fantasy oleh Novellina A
Share |

Rabu, 20 Juni 2012

Resensi - Refrain, Judulnya aneh ceritanya keren

Sejarah memberi kita ribuan kisah mengenai kegagalan persahabatan antara pria dan wanita tanpa ada pihak yang lambat laun jatuh cinta.
Memang didunia ini kaum adam dan kaum hawa enggak diciptain untuk jadi seorang sahabat.


Ada amplop disana
Yap itulah dua kesimpulan yang bisa gue ambil setelah membaca buku karya Wina Efendi ini (masih sebagian belum seluruhnya). Berceritakan cinta yang melibatkan tiga sahabat lama dan satu orang yang memang baru dikenal. Memang persahabat beda jenis kelamin selalu riskan untuk dilakukan tanpa satu pihak lambat laun merasakan cinta. Memendam cinta. Pertemuan yang sering dan keakraban yang memang akan tercipta antara pertemanan akan selalu jadi bom waktu.
Dalam novel setebal 317 halaman ini menceritakan persahabat Niki dan Nata sejak kecil. Sejak salah satu dari mereka pindah rumah, sejak kedua ibu mereka sering meningalkan mereka berdua saja di ruang mainan ketika kedua ibu mereka asik bergosip ria, sejak saat itupula mereka menjadi sahabat. Dan pertemanan mereka pun berjalan seperti pertemanan bisanya hingga mereka duduk di bangku SMA cintapun akhirnya mengusik pertemanan mereka. Nata (cowok) mulai memandang sahabatnya, Niki, dengan cara yang berbeda dari sebelumnya. Namun sikap Nata yang terlalu jaim untuk mengakuinya disesali pada akhirnya oleh nata karena niki yang keburu disambet oleh pria idamannya sosok yang romantis dan gagah, Oliver, cinta yang terpendam pun tampaknya menjadi beban bagi nata. Disatu pihak teman baru niki dan nata ,Annalise, yang menjadi anak baru dan bule disekolah mereka pun datang dan lambat laun ia mulai menyukai nata dan mungkin kakaknya nata, Danny.
Tema cerita yang pasaran menjadi kekurangan novel ini. Namun kata yang mengalir deras dan membuat kita hanyut dalam bacaan menjadi faktor plus tersendiri untuk novel yang di terbitkan oleh GagasMedia ini.  Novel ini sedikit unik karena disetiap sub-bab pun ada judul. Yang kesemuanya adalah harapan tokoh yang ditonjolkan dalam sub-bab tersebut. Memberi kita suatu keanehan baru.
Buku ini recommded banget bagi kalian yang mungkin pernah mengalami perasaan suka pada teman kalian, hanya satu saran saya tunjukan atau kalian akan menyesal.


Sepertinya judul yang terlalu aneh mengundang saya untuk langsung bertanya kepada Winna Efendi melalui twitternya dan ternyata dia tidak sombong buktinya ia membalas tweet saya berikut jawabannya.




Refrain diambil dr reff lagu, mewakili lagunya nata dan jg berarti sesuatu yg berpulang atau kembali :) thanks ya sudah baca.

Berikut beberapa kutipan favorit gue di buku ini

Kurasa, buat sebagian orang, seni menjadi bagian penting yang sulit dipisahkan dari diri mereka. Seni juga merupakan bentuk pelarian, cara untuk melampiaskan emosi. mungkin karena itulah, seni terkadang bisa mengubah orang.

Enggak ada persahabatan yang sempurna di dunia ini, kak. Yang ada hanya orang-orang yang berusaha sebisa mungkin untuk mempertahankannya.

Temen-temen cuman ada kalo mereka butuh pertolongan kita, kalo kita punya sesuatu yang bisa jadi alasan mereka untuk tetap tinggal



Read More » Resensi - Refrain, Judulnya aneh ceritanya keren
Share |

Jumat, 08 Juni 2012

Resensi- Reporter and The City, ketika reporter bergaya


Reporter and The City
Apa yang terpikir dibenak Anda ketika mendengar kata 'reporter' ? Seorang dengan pakaian simple dengan dandangan yang ala kadarnya. Atau seorang yang seperti ogah-ogahan dalam berdandan ? Mungkin itu yang terpikir oleh Anda ketika mendengar kata reporter. Tapi bagi Noni (penulis buku, dan tokoh utamanya) seorang reporter enggak harus selalu demikian ? 
Lihat saja sering kali dandanan nya yang kelewat mewah untuk seorang berprofesi reporter. Bahkan untuk liputan tentang banjirpun ia membawa perlengkapan yang (mungkin) melebihi perlengkapan relawan, benar-benar berlebihan. Tapi itulah prinsip Noni Wibisono gadis kelahiran 32 tahun yang lalu, bekerja sebagai reporter tak harus membuatnya buta akan dandanan. Prinsip itulah yang membuatnya sering kali kelihatan sedang ingin jalan-jalan daripada sedang bekerja.
Buku setebal 220 halaman ini memuat keseharian reporter salah satu televisi nasional ini ,TransTV, ini yang enggak melulu seperti yang kita ketahui bahwa reporter kadang selalu membuat kesalahan kecil jadi terlihat besar. (maksud saya reporter gosip gitu). 
Buku yang menyajikan proses peliputan berita yang ternyata enggak segampang seperti yang kita liat. Salah satu yang paling menarik adalah ketika ia harus berjalan dari daerah Kuta hingga Bandara Internasional Ngurah Rai dibilangan Tuban yang enggak bisa dibilang deket. Yang lebih menarik lagi adalah mereka harus tetap menggunakan kebaya yang sudah dipake berhari-hari. Kebayang kan gimana capenya tuh Nino ,si reporter centil, ini.
Buku yang diterbitan gagasmedia, 2009 ini pun memberi Anda sedikit pengetahuan umum tentang dunia kejurnalistikan yang mungkin sekarang sedang membuat Anda tertarik. Buku yang nampaknya menawarkan genre baru (walau buku lama) yakni genre bernama "Cablak --cerita blak-blakan-- genre yang mirip mirip sama pelit --personal literature-- entah apa yang membedakannya. Buku ini memberi kesan berbeda dari kepayakan buku yang pernah saya baca karena unsur cinta dibuku ini hanya saya jumpai di bagian akhir bukunya. Yakin kegalauan noni dalam memilih calon pendamping hidupnya. Pokoknya of all ini buku wajib baca buat Anda yang tertarik dengan jurnalistik entah kesampean atau tidak. See you

The qoute
Aku enggak bisa maksain diri dengan apa yang kusuka. Bukan mereka yang harus beradaptasi tapi aku.
Kita memang sering enggak ngerasa kenikmatan yang ada tiap hari, sampai suatu saat kita enggak bisa nikmatin itu lagi.

Read More » Resensi- Reporter and The City, ketika reporter bergaya
Share |

Kamis, 10 Mei 2012

Writer VS Editor, ketika naskah menumbuhkan cinta



sumber
Apa yang terlintas di benak Anda ketika sebuah naskah membuat dua orang manusia terjabak dalam masalah cinta? Itulah yang dengan sukses Ria N Badaria gambarkan dalam karyanya yang berjudul Writer vs Editor,2011. Kesusahan penulis untuk dihubungi menjadi asap kedekatan mereka. 

Lalu benih mulai tumbuh ketika si Editor membentak penulis karena ia tidak bisa datang ketika novelnya sudah naik cetak saat itu editor belum tau bahwa penulis tidak bisa datang karena ayahnya meninggal. Tapi percintaan mereka enggak berjalan gampang. Penulis, Nuna namanya, menjalin cinta dengan kakaknya, Arfat, yang  adalah atasan editor, Rengga, walau sebenarnya Nuna pun menaruh hati kepada Rengga tapi karena ia sudah punya hubungan ia sedikit membatasi kedekatan dengan Rengga. Namun nampaknya cinta pun enggak bisa di bohongin kedekatan Rengga dengan Nuna makin dekat ketika keduanya saling merawat satu sama lain ketika salah satu di antara mereka sakit. Cintapun mulai muncul walau mereka seolah tampak mencoba mengelak dari kenyataan tapi apa boleh buat kalo cinta sudah datang?

Di novel yang di karang oleh Ria n Badaria  setebal 307 halaman ini pembaca dihadapkan oleh probelma hidup yang semua orang alami ,jatuh cinta, novel dengan bahasa yang bagi saya cukup sederhana ini pun membuat saya ketika sedang membaca tidak ingin berhenti. Walau ketika saya baca saya perlu waktu seminggu itupun karena saya di sibuk kan dengan kesibukan lainnya. Saya membaca novel ini hanya tiga kali, pertama membaca 1/5 dari buku kesempatan kedua 3/5 lalu yang terakhir 1/5 dari total halaman, jadi bisa dibilang buku ini cukup membuat saya penasaran.

Buku jenis metropop ini didalamnya banyak sekali 'adegan' kissing, mulai antara kedua tokoh utama atau si Rengga dengan pacarnya cukup membuat konsentrasi membaca saya sedikit terganggu :) . Pengenai Ria n Badaria (saya enggak ngerti ini dua orang atau satu tapi yang jelas di cover tertulis seperti itu) di bagian cover buku tertulis bahwa ia adalah "Penulis Muda Berbakar Terbaik Khatulistiwa Literary Award 2008/2009", mungkin ini semacam penghargaan bagi sastrawan se Indonesia saya juga kurang tahu. Hmm, semoga resensi Bagus Buat diBaca kali ini bisa membuat Anda menambah koleksi perpustakaan pribadi Anda di rumah. See you next post

Berikut kuripan favorit saya di buku ini, halaman terakhir kalimat penutup.

Hidup memang tidak selalu berjalan sesuai rencana atau kehendak manusia, Akan selalu ada kejutan di setiap sesinya, entah kejutan itu akan berakhir menyenangkan atau tidak tergantung sebagai mana kita sebagai pelaku hidup ini melihatnya. Maka disinilah manusia, pelakon hidup yang harus siap menghadapi kehidupan yang penuh misteri, dengan atau tanpa rencana.


The other one,
Cinta bukan oksigen jadi tanpa cinta kita juga akan hidup dengan baik.
Read More » Writer VS Editor, ketika naskah menumbuhkan cinta
Share |

Sabtu, 03 September 2011

Winter In Tokyo, tetanggaku kekasihku

Hay, salam malam semua. Jumpa lagi ama saya admin blog review buku yang satu-satunya ngeblog cuman dengan modal nekat dan selalu buat review yang kadang malah bikin kalian jadi enggak pengen punya buku. APAAAN si neh ?
Oke kali ini saya mau buat review salah satu dari empat seri 4 Season Love karya Ilana Tan, kalian tau enggak novel-novel nya ilana tan ? orang yang menyembunyikan identitas nya itu loh, Cerita di buku ini itu ada dua tokoh namanya Ishada Keiko dan tetangga barunya Kazuto, memang si cerita mereka sudah pasti sangat mudah untuk di tebak di akhir cerita mereka menjadi sepasang kekasih tetapi membaca alunan kata yang ringan dan pengambaran yang ciamik oleh Ilana bisa bisa membius anda untuk tidak berhenti membaca dan kadang bisa membuat anda lupa waktu loh. Dan buku ini tuh recommeded banget deh buat orang yang hobi galau dan galau nya itu karena sedang demen ama temen. HHHA
Ilana tan sekali lagi sukses membuat sebuah drama romantis yang walau sedikit bagi saya kurang empiris, hhe :D tetap membuat pembaca hanyut dan merasakan chemistry antar kedua tokoh. 

Ini buku harus anda miliki bagi anda yang mengisi profil facebook anda dengan hobi 'baca novel' kalo enggak namanya anda kurang novel holic pembaca.
Cerita ini dibuka dari, si tokoh utama pria, kazuto, baru menempati rumah di sebuah 'kumpulan kontrakan' yang juga di tempat oleh si tokoh utama wanita, keiko. Karena si keiko mendengar si orang baru itu tak kunjung-kunjung keluar kata penghuni lain 'kumpulan kontrakan' keiko maka insting penasaran keiko pun terpancing dan ia pun mengendap-endap kedepan pintu tetangga barunya itu yang sialnya sedang akan membuka pintu, sudah bisa di tebak ? si keiko pun terjatuh, dan mulai saat itulah   kedua tokoh mulai  akrab dan tanpa mereka sadari, mereka menumbuhkan benih-benih cinta.
Namun cerita cinta mereka itu enggak cuman itu saja, ternyata kazuto adalah cinta pertama keiko 14 tahun silam namun karena ada sebuah kejadian tertentu si keiko malah mengenal kazuto sebagai akira (hmm, intinya mereka sempat bertemu dan pada saat itu si keiko telah jadih cinta kepada 'kazuto' Akira. Si keiko salah mengenali yang membantunya mencari kalung di taman yang sebenarnya kazuto). 
Lalu tahun ke tahun keiko terus mencari dimana Akira dan ternyata takdir mempertemukan Keiko dengan Akira sesungguhnya bukan yang membantunya mencari kalung di taman 14 tahun silam, tetapi tetap saja pada akhirnya keiko jadi pasangan kazuto. Bingung ya ?, semoga tidak ya...

Terus ada lagi satu kalimat yang menurut saya tuh paling megang pembaca neh kutipannya buat (http://fitri1404.blogspot.com/2010/09/winter-in-tokyo.html) makasih saya copas dari kamu :D.

“Keiko-chan,
ada yang ingin kutanyakan padamu.”
“Ya?” Mata Keiko melebar menunggu.
“Kau bisa melupakan Kitano Akira?”
Alis Keiko terangkat tinggi. “Apa?”
“Kau bisa melupakannya,” tanya Kazuto tegas sambil menatap lurus ke dalam
mata Keiko yang bingung, “dan mulai benar-benar... benar-benar melihatku?”






SEE you next POST
Read More » Winter In Tokyo, tetanggaku kekasihku
Share |

Jumat, 26 Agustus 2011

Kening, Ketika sahabat membuatmu Galau

Udah lama sebenarnya Bagus Buat Dibaca pengen banget bikin review buku ini, buku yang menurut saya cocok banget buat orang yang sekarang lagi kesemsem ama temen.  Bisa dibilng 'ketika temen berubah jadi demen'. Pernah ngalamin seperti itu ?, dibuku ini si Lebay @fitrop menggambarkan dengan amat sangat mendalam tanpa kehilangan sisi jenaka-nya gimana rasanya ketika kalian suka ama sahabat kalian. Gimana kalian berusaha bertingkah normal didepan si Dia walau kalian melawan ke-salting-an kalian, gimana tersiksa nya memendam perasaan kepada sahabat kalian, dibuku dengan tebal 194 halaman ini sudah pasti anda akan sangat dipermainkan perasaan dan kegalauan anda. Satu lagi buku ini juga buku yang membuat saya tidak ingin berhenti di tengah ataupun di awal buku, pokoknya buku yang saya kira awalnya ini seperti bukunya shitlicious (buku komedi sejenis kambing jantan) yang lucu-lucu banget ternyata unsur cintalah yang sangat dominan di buku yang ditulis oleh seorang artis ini daripada unsur jenakanya. Satu kelemahan dari buku ini-menurut saya- itu di penggunaan bahasa inggrisnya yang kadang suka bikin bingung, ketauan deh saya enggak pinter bahasa inggris, tapi serius pembaca, buku ini bener-bener kebanyakan bahasa inggrisnya, emang si ada kesempatan kalian buat nyari artinya, tapi siapa si yang mau berhenti baca cuman buat nyari artinya doang. Kalo satu atau dua kata si fine-fine aja, masalahnya ada tuh yang satu paragraf penuh, bagaimana tuh ??
Buku ini sebagian besar menceritakan cinta seorang Rakhmawati Fitri, kepada sahabatnya bernama Agra. Agra awalnya adalah teman dari orang yang fitri suka "Owl", tapi lama kelamaan karena si owl enggak terlalu agresif ke fitri alhasil fitri malah lebih sering jalan dan tentunya malah tambah akrab dengan temennya Owl, Agra. Sisi romantis dari buku ini juga sangat megang, apalagi dibagian "Love Latter Untukmu dan Kamu" bahasanya keren, enggak nyangka deh buku ini ditulis ama fitrop. 
Sebenernya masih banyak yang bisa saya ulas disini tapi daripada bikin kalian enggak penasaran dengan isi buku sepenuhnya, sebaiknya saya selesai dulu ya sampai disini. Harga Buku ini itu -saat saya beli- seharga Rp39.000, harga yang saya nilai tidak terlalu mahal untuk kualitas yang buku ini tawarkan. Sebelum dan sesudahnya, seperti kata buku ini Trims..

Berikut beberapa kutipan yang saya ambil dari buku ini, 
Gue kira cowok yang punya sikap cuek kaya owl itu misterius banget. Tapi kayanya gue harus bisa deh membedakan devinisi cuek dan enggak peka.

Mau pake barang mahal juga kalo enggak cocok ama karakter juga enggak bakalan keliatan mahalnya

Sesuatu yang unik dan beda pasti meningkatkan kesan yang enggak mudah dilupakan orang

Pernah ga, lo enggak terlalu suka ama suatu lagu, biasa aja malah, tapi ada bagian dari lagu itu yang nempel dikepala kalian dan tanpa sadar lu ulang berkali kali
Read More » Kening, Ketika sahabat membuatmu Galau
Share |

Sabtu, 20 Agustus 2011

The Naked Traveler, Backpakers Jalan-Jalan

Bagus Buat Dibaca kali ini mau kasih ke kalian satu buat review buku, ini buku pertama yang Bagus Buat Dibaca bikin riviewnya, buku ini tuh mengkisahkan tentang perjalanan seorang wanita yang hobi-nya jalan-jalan secara bakpakers. Dimana kalian dikisahkan tentang sesuatu tempat pariwisata yang isinya enggak selalu yang indah-indah aja, ada kesialan kesialan dan fasilitas-fasilitas memalukan lain nya yang dibabarkan di buku ini.
Sejauh ini saya sudah baca dua dari tiga buku seri The Naked Traveler. Semua ya mengisahkan enggak jauh-jauh dari judulnya perjalanan nekad seorang backpakers. Et nanti dulu Naked disini jangan selalu bisa di artikan negatif ya, soalnya maksud si penulis itu (@Trinity) perjalanan dia sebagian besar dipengaruhi unsur ke Nekad di samping dia sering jalan-jalan ke tempat yang enggak dia ketahui dengan benar dan juga pernah tuh dia diusir dari imigrasi Negara Cyprus (deket-deket Italia) karena menurut di websitenya masuk negara itu enggak perlu pake Visa tapi kenyataannya masuk negara sana tetaplah harus menggunakan visa, apa karena ia orang indonesia ya ?.  Tapi ternyata di akhir cerita si Penulis bilang, pengguna paspor indonesia bisa apply visa ke Cyprus di kedutaan besar Inggris karena masih berstatus jajahan.
Terus penulis juga bercerita tentang susahnya ngurus visa ke negara yang tingkat keamanannya tinggi harus ngurus kesana-kesini pokoknya ribet banget deh. Dari kedua buku yang belum saya tamatkan ini saya mendapat sedikit pencerahan, bahwa enggak semua pramugari dan pramugara itu selalu muda cantik ganteng dan seksi. Itu hanya di negara-negara yang penduduknya memang haus akan pelayanan bagus, kata si penulis negara negara asia tenggara lah yang memiliki the best cabin crew sedangkan di eropa malah kebalikannya. 
Terus juga si penulis bercerita tentang bahwa faktor U (umur/usia) sangat berpengaruh bagi seorang backpakers karena makin berusia seseorang makan bawaannya akan semakin banyak dan akan semakin jauh dari kesan seorang backpakers serta akan semakin susah buat traveling karen sering kecapean. Maka si penulis pun bilang travelinglah saat masih muda. 
Dibuku yang enggak terlalu tebal ini, enggak hanya luar negeri saja yang diceritakan kok, si penulis juga menceritakan beberapa perjalanannya di dalam negeri, walau komposisinya enggak sebanyak luar negeri.
Sebenarnya masih banyak sekali yang bisa saya ceritakan disini, tapi daripada nanti saya bikin kalian enggak jadi naksir buku ini gimana. Oia semoga atas review diatas kalian mau membeli buku ini. Buku ini sangat recomended buat orang yang pengen jalan-jalan tapi enggak ada waktu dan enggak ada "ehm" jadi walaupun kalian enggak bisa tapi kalian tetep kok bisa ngerasain gimana rasanya jalan-jalan. Trims


My email dickyren@gmail.com
Read More » The Naked Traveler, Backpakers Jalan-Jalan
Share |

Diberdayakan oleh Blogger.

 
Powered by Blogger